![]() |
Penggunaan "Was" dan "Were" dalam Bahasa Inggris: Perbedaan dan Contoh Kalimatnya |
Hi, sahabat!
Tahukah kamu apa itu to be “was” dan “were”? Ya, tentunya kalian seringkali menjumpai to be “was” dan “were” pada kalimat simple past tense bukan? Keduanya memiliki penggunaan yang berbeda dalam sebuah klausa atau kalimat. Was dan were ini umumnya digunakan pada nominal sentence yaitu kalimat yang disertai dengan Complement, seperti Adjective (kata sifat), Adverb (kata keterangan), dan Noun (kata benda).
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas materi seputar "Penggunaan "Was" dan "Were" dalam Bahasa Inggris: Perbedaan dan Contoh Kalimatnya". Yuk simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Penggunaan "Was" dan "Were" dalam Bahasa Inggris: Perbedaan dan Contoh Kalimatnya
Apa itu to be “was” dan “were”?
Kata kerja "to be" dalam bentuk lampau (past tense) memiliki dua bentuk utama: "was" dan "were". Penggunaannya tergantung pada subjek kalimat, mirip dengan perbedaan "is" dan "are" dalam present tense.
To be “was” digunakan untuk subject I, he, she, it dan singular subject, sedangkan “were” digunakan untuk subject you, they, we, dan plural subject.
To be “was” dan “were” juga digunakan dalam pola kalimat past continuous tense dan juga pada passive voice. Perhatikan penggunaan “was” dan “were” pada kalimat berikut ini!
- I was sick yesterday. (Saya sakit kemarin)
- She was in her grandma’s house last weekend. (Dia di rumah neneknya akhir pekan lalu)
- He was cooking for himself during the last holiday. (Dia sedang memasak sendiri selama liburan kemarin)
- It was horrible. (Itu mengerikan)
- The doctor was well-known five years ago. (Dokter itu terkenal lima tahun yang lalu)
- You were a chief of 5 stars hotel in 1995. (Kamu adalah seorang koki hotel bintang lima pada tahun 1995)
- They were angry with the staff for the inconvenient service. (Mereka marah pada pegawai itu karena pelayanan yang tidak nyaman)
- We were not happy with the facility. (Kita tidak senang terhadap fasilitas itu)
- The volunteers were in the evacuation area to help the victims. (Para sukarelawan itu di daerah evakuasi untuk membantu para korban)
Apa Perbedaan Dasar "Was" vs "Were"?
Ada beberapa perbedaan mendasar pada to be “was” dan “were” diantaranya yaitu:
"WAS" |
"WERE" |
To be “was” digunakan untuk subjek tunggal
(singular) kecuali "you". Contoh: I was, He was, She was, It was |
To be “were” digunakan untuk subjek jamak
(plural) dan "you". Contoh: They were, We were, You were |
Bagaimana Aturan Penggunaan "Was"?
Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam menggunakan to be “was” dalam membentuk sebuah klausa atau kalimat. Aturan tersebut antara lain:
a) To be "Was" digunakan untuk subject: Orang pertama tunggal (I)
Contoh:
I was at home yesterday. (Saya di rumah kemarin)
b) To be "Was" digunakan untuk subject: Orang ketiga tunggal (he, she, it)
Contoh:
She was a doctor before retiring. (Dia adalah seorang dokter sebelum pensiun)
He was late to the meeting. (Dia terlambat pada rapat itu)
It was a sunny day. (Ini adalah hari yang cerah)
c) To be "Was" digunakan untuk subject: Kata benda tunggal (singular noun)
Contoh:
The book was interesting. (Buku itu menarik)
My cat was hungry last night. (Kucingku lapat kemarin malam)
Bagaimana Aturan Penggunaan "Were"?
Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam menggunakan to be “were” dalam membentuk sebuah klausa atau kalimat. Aturan tersebut antara lain:
a) To be "Were" digunakan untuk subject: Orang kedua (you) – baik tunggal maupun jamak
Contoh:
You were amazing in the play. (Kamu luar biasa dalam permainan itu)
You were all invited to the party. (Kamu semua diundang pada pesta itu)
b) To be "Were" digunakan untuk subject: Orang pertama jamak (we)
Contoh:
We were at the concert last weekend. (Kita ada di konser itu akhir pekan lalu)
c) To be "Were" digunakan untuk subject: Orang ketiga jamak (they)
Contoh:
They were happy with the results. (Mereka bahagia dengan hasilnya)
d) To be "Were" digunakan untuk subject: Kata benda jamak (plural nouns)
Contoh:
The students were excited about the trip. (Para siswa bersemangat pada perjalanannya)
My parents were young in the 1980s. (Orang tuaku masih muda pada tahun 1980-an)
Penggunaan Khusus "WERE" dalam Conditional & Subjunctive Mood
To be "Were" juga digunakan dalam:
a) Kalimat pengandaian (conditional type 2)
If I were rich, I would travel the world. (Jika saya kaya, saya akan mengelilingi dunia)
(Padahal, "I" biasanya pakai "was", tapi di conditional pakai "were")
b) Subjunctive mood (untuk situasi tidak nyata/hypothetical)
I wish she were here. (Saya berharap dia di sini)
(Nyatanya dia tidak di sini)
Apa saja Contoh Kalimat untuk Memahami Perbedaan “Was” dan “Were”?
Ada beberapa contoh kalimat yang menggunakan “was” dan “were” diantaranya yaitu:
"WAS" (Singular) |
"WERE" (Plural) |
I was sick yesterday. |
We were sick last week. |
She was a talented artist. |
They were talented artists. |
It was a great movie. |
Those were great movies. |
He was at the party. |
You were at the party. |
Apa saja Kesalahan Umum dalam Penggunaan "WAS" vs "WERE"?
Ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam menggunakan to be “was” dan “were” di antaranya yaitu:
❌ "You was wrong."
✅ "You were wrong."
❌ "They was playing football."
✅ "They were playing football."
❌ "If I was you, I would help him."
✅ "If I were you, I would help him."
Demikian di atas artikel seputar "Penggunaan "Was" dan "Were" dalam Bahasa Inggris: Perbedaan dan Contoh Kalimatnya" yang dapat kami sajikan. Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan bahan belajar bahasa Inggris. Terima kasih.
Post a Comment
"Terima kasih Anda telah mengunjungi blog kami. Kami berharap Anda dapat memberikan saran, kritik, ataupun dukungan yang positif dan membagun agar kami dapat melakukan perbaikan pada artikel blog kami."