Auxiliary Verb: Pengertian, Jenis, Fungsi, Contoh Kalimat, dan Ketentuan Penggunaan

     

    AUXILIARY VERB

    (KATA KERJA BANTU)

     




            Tahukah kamu apa itu Auxiliary Verb? Ya, auxiliary verb atau yang kita kenal dengan “kata kerja bantu” ini memiliki fungsi yang sangat penting lho dalam sebuah kalimat. Auxiliary verb merupakan kata kerja yang dapat memodifikasi atau membentuk makna baru pada suatu kalimat. Kemudian, Kata ini pada umumnya terletak sebelum main verb (kata kerja utama). Contoh auxiliary verb, yaitu can, could, will, would, may, might, shall, should, have to, ought to, dan lain-lain. Yuk simak penjelasan auxiliary verb berikut.

     

    A.  Pengertian Auxiliary Verb

    Auxiliary verb adalah kata kerja yang muncul sebelum Main Verb (Kata Kerja Utama) di dalam suatu kalimat untuk memodifikasi makna dari kata kerja utama tersebut. Tidak seperti kata kerja utama, auxiliary verb tidak mempunyai arti sendiri; melainkan bersama dengan main verb membentuk makna baru. Auxiliary verb disebut juga dengan kata kerja bantu karena kata ini membantu/ melengkapi kata kerja untuk menciptakan sebuah makna kata atau frasa baru. Kata kerja pembantu ini terdiri dari: 1) Primary Auxiliary Verb (Be, Do, Have) dan 2) Modal Auxiliary Verb (Can, Could, May, Might, Will, Would, Shall, Should, Must, Ought To).

     

    B.  Jenis-Jenis Auxiliary Verb

    Sebagaimana disebutkan di atas bahwa auxiliary verb (ata kerja pembantu) ini dibagi menjadi 2 yaitu: 1) Primary Auxiliary Verb (Be, Do, Have) dan 2) Modal Auxiliary Verb (Can, Could, May, Might, Will, Would, Shall, Should, Must, Ought To).

    1.   Primary Auxiliary Verb

    Primary Auxiliary Verb terdiri dari be, do, dan have. Ketiga kata kerja ini dapat pula berfungsi sebagai kata kerja utama.

    a.   Be (am, is, are, was, were, be, being, been)

    Auxiliary verb “be” berfungsi untuk membentuk present atau past continuous tense dan  future continuous. Be dapat pula dikombinasikan dengan auxiliary verb “have” untuk membentuk membentuk present perfect continuous, yaitu “have/has been + Verb-ing” atau past perfect continuous, yaitu “had been + Verb-ing” dan future perfect continuous, yaitu “will have been + Verb-ing”. Contoh:

    1)   She is brushing the bathroom floor.

    (Dia sedang menyikat lantai kamar mandi). Present Continuous Tense

    2)   They were roasting corns at this time last night.

    (Mereka sedang membakar jagung tadi malam). Past Continuous Tense

    3)   The party will be starting at this time tomorrow.

    (Pesta akan sedang berlangsung besok). Future Continuous Tense

    4)   He has been driving for an hour.

    (Dia telah menyetir selama sejam). Present Perfect Continuous Tense

    5)   Amarta had been living here since 5 years ago.

    (Amarta telah tinggal di sini sejak lima tahun yang lalu). Past Perfect Continuous Tense

     

    Selain untuk membentuk (perfect) continuous tense, be dapat pula digunakan untuk membentuk passive voice, yaitu “be + Verb-3”. Contoh:

    1)   His computer is being fixed.

    (Komputernya sedang diperbaiki)

    2)   The novel has been written by Samantha during Summer.

    (Novel tersebut telah ditulis Samantha selama musim panas).

    3)   Those buildings was rebuilt after an earthquake happened.

    (Bangunan-bangunan itu dibangun kembali setelah gempa bumi terjadi).

     

    b.   Do (do, does, did)

    Auxiliary verb “do” dapat digunakan untuk memberikan penekanan pada kalimat pernyataan (indicative) maupun perintah (imperative). Contoh:

    1)   I do finish my homework.

    (Saya harus menyelesaikan PR). Kalimat Pernyataan (Indicative)

    2)   Do open the door!

    (Buka pintu!) Kalimat Perintah (Imperative)

    3)   Tina rarely does wash her shoes.

    (Tina jarang mencuci sepatunya). Kalimat Pernyataan (Indicative)

     

    Do, does, & did dapat pula untuk digunakan pada: 1) kalimat negatif (dengan not), 2) pertanyaan (seperti yes-no question, wh-question) beserta short answer (jawaban pendek), 3) question tag, dan 4) clarifying question (pertanyaan klarifikasi) berhubungan negative statement (pernyataan negatif) sebelumnya). Contoh:

    1)   Did you see him yesterday?

    (Apakah kamu melihatnya kemarin?) yes-no question

    2)   What does she want from you.

    (Apa yang dia inginkan darimu?) yes-no question

    3)   You love your job, don’t you? 
    (Kamu suka pekerjaanmu, kan?) tag question

    4)   “Diana didn’t have much money.”

    (Diana tidak punya banyak uang). negative

    5)   “Then who did lend it to me?”

    (Lalu siapa yang meminjaminya padaku?) clarifying question

    6)   do not like coffee.
    (Saya tidak suka kopi). negative

    7)   She didn’t come last night.
    (Dia tidak datang semalam). negative

    Does she attend the meeting?

    §  Yes, She does.

    §  No, she does not atau doesn’tshort answer

     

    Selain itu, auxiliary verb juga seringkali dipadukan dengan conjunction so dan neither untuk mengekspresikan similarity (persamaan) dan differences (perbedaan). Contoh:

    1.   Kalimat positif:

    a.   My brother loves swimming. (Saudara saya suka berenang)

    b.   I love swimming. (saya suka berenang)

    §  My brother loves swimming and I do too.
    (Saudara saya suka berenang dan saya juga).

    §  My brother loves swimming and so do I.
    (Saudara saya suka berenang dan saya juga).

    2.   Kalimat negatif:

    a.   don’t want to spend my money unwisely. (Saya tidak ingin menghabiskan uang dengan tidak bijaksana).

    b.   My friend doesn’t want to spend my money unwisely. (Teman saya tidak ingin menghabiskan uang dengan tidak bijaksana).

    §  don’t want to spend my money unwisely; my friend doesn’t either.
    (Saya tidak ingin menghabiskan uang dengan tidak bijaksana; teman saya juga).

    §  don’t want to spend my money unwisely; neither does my friend.
    (Saya tidak ingin menghabiskan uang dengan tidak bijaksana; teman saya juga).

     

    c.   Have (have, has, had)

    Auxiliary verb “have” berguna untuk membentuk perfect tense. Kata ini dapat pula dikombinasikan dengan modal verb (should, would, might, may, must, can’t) dan past participle atau verb-3 membentuk Perfect Modal (modal verb + have + past participle/ verb-3). Contoh:

    1.   Dira has studied in French since April.
    (Dira telah belajar di Perancis sejak April). present perfect tense

    2.   had already eaten breakfast by the time he picked me up.
    (Saya sudah sarapan sewaktu dia menjemput). past perfect tense

    3.   He might have realized his mistakes.
    (Dia mungkin telah menyadari kesalahannya).
    Perfect Modal

    4.   My father may have reviewed this book.
    (Ayah saya mungkin telah meresensi buku ini).
    Perfect Modal

     

    2.   Modal Auxiliary Verb

    Modal Auxiliary verb adalah kata yang ditempatkan sebelum main verb (kata kerja utama) untuk memodifikasi makna atau membentuk makna baru dari kata kerja utama tersebut. Modal auxiliary verb memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu untuk mengekspresikan willingness (kemauan) atau ability (kemampuan), necessity (kebutuhan), dan possibility (kemungkinan). Contoh modal auxiliary verb yaitu can, could, may, might, will, would, shall, should, must, ought to, dan lain-lain. Beberapa fungsi dan contoh kalimat modal auxiliary verb yaitu sebagai berikut.

     

    a.   Can dan Could

    Can dan could dapat digunakan untuk menyatakan ability (kemampuan). Bedanya, can digunakan untuk menyatakan kemampuan di masa kini (present) sedangkan could untuk menyatakan kemampuan di masa lalu (past). Selain itu, modal auxiliary verb tersebut juga dapat digunakan untuk meminta izin (permission) untuk melakukan sesuatu. Contoh:

    1)   You can buy anything with your money but you can‘t buy love. (Kamu dapat membeli apapun dengan uangmu tapi kamu tidak dapat membeli cinta)

    2)   Can I borrow your car for one night? (Bisakah saya meminjam mobilmu selama satu malam?) meminta izin (permission)

    3)   You could run faster than me two years ago. (Kamu dapat berlari lebih cepat dari saya dua tahun lalu). ability (kemampuan) di masa lalu (past)

    4)   Could I use your computer to print and scan? (Bolehkah saya memakai komputermu untuk print dan scan?) meminta izin (permission); lebih sopan.

     

    b.   May dan Might

    May dan might merupakan modal auxiliary verb yang dapat digunakan untuk menyatakan possibility (kemungkinan) di masa sekarang (present) ataupun masa depan (future). Selain itu, modal auxiliary verb tersebut dapat diikuti primary auxiliary verb “have” untuk menyatakan kemungkinan di masa lalu (past). Sementara itu, may berfungsi untuk menyatakan hypothetical situation yang belum terbukti; might menyatakan sesuatu yang telah terbukti (pasti).

    May dapat digunakan untuk meminta izin (permission)  dimana modal verb ini lebih formal dari can. Adapun might ketika digunakan untuk meminta izin (permission) yang bersifat lebih formal daripada modal verb could. Dibanding may, might lebih tentatif (tidak pasti) kejadiannya. Contoh:

    1)   He may work out and eat healthy food every day.
    (Dia mungkin berlatih dan memakan makanan sehat setiap hari).

    2)   You may/might forget the embarassing incident tomorrow.
    (Kamu mungkin melupakan insiden memalukan itu besok).

    3)   The doctor may have warned you not to eat red meat.
    (Dokter mungkin telah melarangmu untuk memakan daging merah) faktanya belum diketahui

    4)   The doctor might have warned you not to eat red meat.
    *dikatakan setelah diketahui fakta: The doctor has not warned — Dokter belum melarang.

    5)   May I go home now?

    (Bolehkah saya pulang sekarang?) permission

    6)   If I have cleaned the room, might I play with my friend?
    (Jika saya sudah membersihkan ruangan, bolehkah saya main dengan teman?) permission

    7)   You might be tired.

    (Kamu pasti lelah). Might seering kali diartikan “pasti”.

     

    c.   Will dan Would

    Will atau would merupakan modal auxiliary verb yang berfungsi untuk menyatakan willingness (kemauan). Will ini juga diungkapkan dalam bentuk conditional sentence type 1 maupun invitation (undangan/ajakan). Selain itu, Would dapat digunakan untuk menyatakan willingness (kemauan), namun lebih polite (sopan); juga digunakan dalam bentuk conditional sentence type 2 & 3. Selain untuk mengungkapkan willingness, will dan would dapat pula digunakan untuk membicarakan kemungkinan atau membuat prediksi.

    Will dapat dipadukan dengan auxiliary verb “have” pada future perfect tense. Sementara itu, Would dapat dipadukan dengan auxiliary “have” dan past participle (verb-3) untuk membentuk conditional sentence type 3 (Disini would untuk menyatakan tindakan yang ingin dilakukan di masa lalu). Contoh:

    1)   will help you if you help yourself first.
    (Saya akan membantumu jika kamu membantu dirimu sendiri dulu). conditional sentence type 1

    2)   Will you marry me?
    (Maukah kamu menikah dengan saya?)

    3)   I’ll give you a glass of water.
    (Saya akan memberimu segelas air).

    4)   Would you like to see my craft?
    (Maukah kamu melihat kerajinan tanganku?)

    5)   The sandstorm will come tonight.
    (Badai pasir akan datang nanti malam). prediksi

    6)   My father had a strong feeling that the weather would be warm.
    (Ayah saya punya perasaan kuat bahwa cuaca akan hangat). prediksi

    7)   If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
    (Jika kamu ingat mengundang saya, saya menghadiri pestamu). conditional sentence type 3

     

    d.   Shall/ Should

    Shall [British English] merupakan modal auxiliary verb yang digunakan untuk menyatakan simple future, seperti halnya will namun hanya digunakan pada first person (orang pertama), yaitu I dan we. Kemudian, Shall [US English] jarang digunakan selain untuk polite question untuk first person. Modal auxiliary verb ini juga dapat digunakan untuk menyatakan obligation (kewajiban) pada formal situation. Pada situasi ini, baik second maupun third person dapat digunakan dengan modal verb ini. Contoh:

    1)   We shall overcome it someday.
    (Kita akan mengatasinya suatu hari nanti).

    2)   Shall we pay a call him?
    (Haruskah kita menjenguknya?) polite question

    3)   Shall I give you some advice?
    (Haruskah saya memberimu nasehat?) polite question

    4)   The Human Resource manager shall report the employee performance.
    (HR manager harus melaporkan performansi karyawan). formal situation

     

    Selain itu, Should juga dapat digunakan untuk memberikan suggestion (saran) atau advice (nasehat) kepada seseorang. Contoh:

    1)   You should see the doctor.
    (Kamu seharusnya/*sebaiknya ke dokter).

    2)   We should meet more often.
    (Kita harus bertemu lebih sering).

     

    e.   Must

    Must merupakan modal auxiliary verb yang berfungsi untuk menyatakan kepastian (certainty), obligation (kewajiban) atau necessity (kebutuhan). Must juga dapat dipadukan dengan not untuk menyatakan prohibition (larangan). Contoh:

    1)   You mustn’t give up. (Kamu jangan menyerah).

    2)   We must go to bed now. (Kita harus tidur sekarang).

    3)   You must be happy to hear that. (Kamu pasti senang mendengar hal itu).

     

    f.    Ought to

    Ought to merupakan modal auxiliary verb yang digunakan untuk menyatakan apa yang benar atau tepat (keharusan untuk dilakukan). Contoh:

    1)   ought to wear high quality running shoes.
    (Saya harus menggunakan sepatu lari berkualitas tinggi).

    2)   We ought to select the best candidate for the job.
    (Kita harus memilih kandidat terbaik untuk pekerjaan tsb).

     

    C.  Phrasal Modal Verb

    Modal auxiliary verb dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu 1) one atau single modal, dan 2) phrasal modal. One atau singgle modal merupakan modal auxiliary verb yang terdiri dari satu kata sedangkan phrasal modal verb adalah modal yang biasanya terdiri dari beberapa kata; yang dimulai dengan to be atau have dengan atau tanpa diakhiri dengan to. Fungsi dan Contoh Kalimat Phrasal Modal Verb antara lain sebagai berikut.

    Phrasal Modal Verb

    a.   be supposed to, be to (expectation: harapan)

    §  We are not supposed to bring any gifts to his wedding. (Kita tidak diharapkan membawa hadiah apapun ke pernikahannya).

    §  The participant was to fill out all fields of the form, but he left some fields blank. (Partisipan tersebut diharapkan mengisi semua kolom formulir, namun dia membiarkan beberapa kolom kosong).

    *be to dapat juga diartikan sebagai “will” yaitu akan. Contoh:

    §  I am to watch the movie tonight. (Saya akan menonto bioskop malam ini).

    b.   be able to/ = can (ability: kemampuan)

    §  The woman is able to create an unique masterpiece.(Wanita itu mampu membuat sebuah kary yang unik).

    §  The boy was able to climb a tree two years ago. (Anak laki-laki itu bisa memanjat pohon 2 tahun yang lalu).

    c.   be going to (plan: rencana di masa depan)

    §  I am going to call on my grandfather next week. (Saya  akan mengunjungi kakek minggu depan).

    §  Shania was going to join the beauty contest last month. (Shania akan mengikuti kontes kecantikan bulan lalu).

    d.   have to (=must), have got to

    1)   Phrasal modal ini untuk menyatakan keharusan (necessity, obligation). Have got to lebih kuat dari have to ~ strong obligation).

    §  I have to meet my thesis supervisor today. (Saya harus bertemu pembimbing skripsi hari ini).

    §  We had to tell the truth yesterday so that everything would be clear. (Kita harus bercerita yang sebenarnya kemarin agar semuanya beres)

    2)   Phrasal verb ini untuk menyatakan keyakinan yang kuat (strong certain) bahwa tidak ada kemungkinan logis yang lain.

    §  The little boy has to be at home alone. (Anak kecil itu pasti di rumah sendirian).

    e.   ought to

    1)   Phrasal verb ini untuk menyatakan kepastian (certainty).

    §  He ought to have done all the work correctly. (Dia pasti telah menyelesaikan semua pekerjaan dengan benar).

    2)   Recommendation/advice (saran, nasehat)

    §  You ought to support your friend. (Kamu harus mendukung temanmu).

    f.    used to (habitual past action: kebiasaan di masa lalu);

    §  My mother used to feed her chickens every morning and afternoon. (Ibu saya biasa memberi makan ayam-ayamnya setiap pagi dan sore hari); kebiasaan di masa lalu.

    §  Riyan is used to writing in his blog. (Riyan biasa menulis di blognya); kebiasaan di masa sekarang atau baru-baru ini.

    Selain itu, would juga dapat digunakan untuk menunjukkan aktivitas yang dilakukan berulang-ulang di masa lalu.

    §  My father would read me a story at night before bedtime. (Ayahku biasa membacakanku sebuah cerita di malam hari sebelum waktu tidur).

    g.   had better (recommendation/advice: saran, nasehat)

    §  You had better learn to accept help. (Kamu lebih baik belajar menerima bantuan).

    h.   would rather, would prefer (preference: pilihan, yang lebih disukai)

    §  would rather eat potatoes than rice for breakfast. (Saya lebih suka makan kentang daripada nasi untuk sarapan).

    §  The movie was okay, but I would rather have gone to the concert last night. [perfect]

    §  I'd rather be lying on a beach in India than (be) sitting in class right now. [progressive]

    *Modal auxiliary verb “would rather” seringkali disingkat dengan Subjek yang menyertainya, seperti “I’d rather, He’d rather, She’d rather, dan lain-lain”

    *Kita juga dapat menjumpai phrasal modal “would rather” dalam bentuk perfect, yaitu Modal + Have + Verb-3; ataupun bentuk progressive/ continuous, yaitu Modal + Be + Verb-ing.

    i.    would like to

    1)   (desire: keinginan)

    §  Dasha would like to make a birthday cake for her sister. (Dasha ingin membuat kue ulang tahun untuk saudarinya).

    2)   offer/invitation (tawaran/undangan)

    §  Would you like to drink a cup of tea or coffe? (Kamu mau minum secangkir teh atau kopi?)

    *Modal auxiliary verb “would like to” seringkali disingkat dengan Subjek yang menyertainya, seperti “I’d like to, He’d like to, She’d like to, dan lain-lain”

     

    D.  Ketentuan-Ketentuan Lain Modal Auxiliary Verb

    Modal Auxiliary Verb selain memiliki dalam struktur dasar, yaitu “Modal + Verb-1”, juga dapat memiliki struktur lainnya yaitu sebagai berikut.

    1.   Be” yang digunakan pada primary auxiliary verb ataupun modal auxiliary verb harus menyesuaikan dengan jenis tenses yang digunakan. Contoh:

    §  John is the manager of this office. [present: masa kini]

    §  John was the manager of this office 5 years ago. [past: masa lalu]

    §  Marta is able to perform a dance. [present: masa kini]

    §  Marta was able to perform a dance several years ago. [present: masa lalu]

    2.    Auxiliary verb, baik primary auxiliary verb ataupun modal auxiliary verb, dapat digukan pada kalimat progressive (continuous) (Modal + be + Verb-ing), perfect (Modal + have + Verb-3), perfect progressive (Modal + have + been + Verb-ing) ataupun passive (Modal + be + Verb-3).

    §  The teacher is explaining how to operate computer. [progressive]

    §  Mark will be presenting his project in front of the boad. [progressive]

    §  He must have been studying at the the past library [perfect progressive]

    §  She must be sleeping.

    §  The students will have graduated in 2021. [perfect]

    §  The patients might be checked by the doctor for surgery. [passive]

    3.   One/ singgle modal dapat dikombinasikan dengan phrasal modal, yaitu pada struktur 1) “Singgle Modal + Phrasal Modal” ataupun 2) “Phrasal Modal + Phrasal Modal”.

    §  Janet will be able to help you tomorrow. [1]

    §  Bryan may have to report the accident to the police. [1]

    §  Tomas isn’t going to be able to solve his problems alone. [2]

    §  You have to be able to encourage yourslef. [2]

     

    E.   Ringkasan Modal Auxiliary Verb dan Fungsinya

    Berdasarkan penjelasan di atas berikut ringkasan modal auxiliary verb dan fungsinya dalam kalimat.

    Modal

    Fungsi

    Present/Future

    Past

    May (mungkin; boleh)

    polite request (only with i & we)

    permintaan sopan (hanya dengan i & we)

    May I borrow your pen?

     

    formal permission

    izin formal

    You may leave the room.

     

    less than 50%

    certainty

    kepastian kurang dari 50 %

    --Where's John?

    He may be at the library.

    He may have been at the library.

    Might (mungkin; boleh)

    less than 50%

    certainty

    kepastian kurang dari 50 %

    Where's John?

    He might be at the library.

    He might have been at the library.

    polite request (rare)

    permintaan sopan (jarang)

    Might I borrow your pen?

     

    Should (sebaiknya; seharusnya)

    advisability

    saran

    I should study tonight.

    I should have studied last night, but I didn't.

    90% certainty

    (expectation)

    kepastian 90 % (harapan)

    She should do well on the test. (hanya future, tidak present)

    She should have done well on the test.

    Ought to

    (harus)

    advisability

    saran

    I ought to study tonight.

    I ought have studied last night, but I didn't.

    90% certainty

    (expectation)

    kepastian 90 % (harapan)

    She ought to do well on the test. (hanya future only, tidak present)

    She ought to have done well on the test.

    had better

    (harus)

    advisability with

    threat of bad result

    saran disertai ancaman akibat yang buruk

    You had better be on time, or we will leave without you.

    (past form uncommon)

    Be supposed to (sebaiknya; seharusnya)

    expectation

    harapan

    Class is supposed to begin at 10:00

     

    unfulfilled expectation

    harapan yang tidak terpenuhi

     

    Class was supposed to begin at 10:00, but it didn’t begin until 10:15

    Must (harus)

    strong necessity

    kebutuhan yang kuat

    I must go to class today.

    ( I had to go to class yesterday.)

    prohibition

    (negative)

    larangan (negatif)

    You must not open that door.

     

    95% certainty

    kepastian 95%

    Mary isn't in class. She must

    be sick. (hanya present)

     

    have to (harus; perlu)

    necessity

    kebutuhan

    I have to go to class today.

    I had to go to class today.

    lack of necessity

    (negative)

    kurang kebutuhan (negatif)

    I don't have to go to class

    today.

    I didn't have to go to class yesterday.

    have got to (perlu)

    necessity

    kebutuhan

    I have got to go to class today.

    ( I had to go to class yesterday.)

    Will (akan; ingin)

    100% certainty

    kepastian 100%

    He will be here at 6:00. (hanya future)

     

    willingness

    kemauan/sukarela

    The phone's ringing.

    I'll get it.

     

    polite request

    permintaan sopan

    Will you please pass the salt?

     

    be going to (akan)

    100% certainty (prediction)

    kepastian 100% (prediksi)

    He is going to be here at 6:00 (future only).

     

    definite plan

    (intention)

    rencana pasti (maksud)

    I'm going to paint my bedroom. (hanya future)

     

    unfulfilled intention

    maksud yang tidak terpenuhi

     

    I was going to paint my room,

    but I didn't have time.

    Can (dapat/bisa; boleh; mungkin)

    ability/possibility

    kemampuan/ kemungkinan

    I can run fast.

    I could run fast when I was a

    child, but now I can't.

    informal permission

    izin informal

    You can use my car tomorrow.

     

    informal polite

    request

    permintaan sopan informal

    Can I borrow your pen?

     

    impossibility

    (negative only)

    ketidak mungkinan (hanya negatif)

    That can't be true!

    That can't have been true!

    Could (dapat/bisa; boleh; mungkin)

    past ability

    kemampuan di masa lalu

     

    I could run fast when I was a

    child.

    polite request

    permintaan sopan

    Could I borrow your pen?

    Could you help me?

     

    suggestion

    (affirmative only)

    saran (hanya positif)

    --I need help in math.

    You could talk to your teacher.

    You could have talked to your

    teacher.

    less than 50%

    certainty

    kepastian kurang dari 50%

    --Where's John?

    He could be at home.

    He could have been at home.

    impossibility

    (negative only)

    That couldn't be true!

    That couldn't have been true!

    be able to (dapat/bisa)

    ability

    kemampuan

    I am able to help you. I will be able to help him.

    I was able to help you.

    Would (akan; mau)

    polite request

    permintaan sopan

    Would you please pass the salt?

    Would you mind if I left early?

     

    preference

    kesukaan

    I would rather go to the park than stay home.

    I would rather have gone to the park.

    repeated action in the past

    aksi yang berulang-ulang di masa lalu

     

    When I was a child, I would

    visit my grandparents every weekend.

    polite for "want"

    (with like)

    sopan untuk “want; ingin”

    I would like an apple, please.

     

    unfulfilled wish

    harapan yang tidak terpenuhi

     

    I would have liked a cookie,

    but there were none in the house.

    Used to (terbiasa)

    repeated action in the past

    aksi yang berulang-ulang di masa lalu

     

    I used to visit my grandparents

    every weekend.

    past situation that no longer exists

    situasi masa lalu yang tidak lama terjadi

     

    I used to live in Spain. Now I

    live in Korea.

    Shall (akan; boleh)

    polite question to make a suggestion

    pertanyaan sopan untuk membuat saran

    Shall I open the window?

     

    future with "i" or "we" as subject

    future dengan subjek “i” atau “we”

    I shall arrive at nine. (will = lebih umum digunakan)

     

     

    See also:

    1.   Kinds of Sentence: Positive, Negative, & Interrogative

    2.   Kinds of Tense

    3.   Passive Voice

    4.   Contraction

    5.   Question Tag

     

    References:

    Azar, Betty Schrampfer. 1999. Understanding and Using English Grammar 3rd Edition. Pearson Education: White Plains, New York.

     

    Demikian tadi sekilas Penjelasan terkait “Auxiliary Verb: Primary & Modal Auxiliary Verb”. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan baru bagi kita dalam mempelajari bahasa Inggris. Terima kasih...

    Post a Comment

    "Terima kasih Anda telah mengunjungi blog kami. Kami berharap Anda dapat memberikan saran, kritik, ataupun dukungan yang positif dan membagun agar kami dapat melakukan perbaikan pada artikel blog kami."

    Previous Post Next Post