MATERI BAHASA INGGRIS KELAS XI SEMESTER 1_CHAPTER 4 EXPOSITION TEXT_ANALITICAL EXPOSITION TEXT

     

    CHAPTER 4

    ANALYTICAL EXPOSITION TEXT

    (TEKS EKSPOSISI ANALITIS)

     


    Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

    Kelas : XI (Sebelas)

    Semester : 1 / Ganjil

    Kompetensi Dasar :

    3.4 membedakan fungsi  sosial,  struktur teks, dan unsur  kebahasaan beberapa teks eksposisi analitis lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait  isu aktual, sesuai  dengan konteks penggunaannya

     

    A.  Exposition Text

    1.   Pengertian Exposition Text

    Exposition Text atau Teks Eksposisi (KBBI: uraian, pemaparan) merupakan teks yang bertujuan untuk memaparkan ide, pendapat atau sudut pandang penulis terhadap sebuah issue atau topik permasalahan yang terjadi di masyarakat. Exposition text disebut juga sebagai Argumentative Text karena di dalam teks tersebut terdapat serangkaian ide, gagasan, pendapat, ataupun sudut pandang penulis yang mana mungkin akan berbeda dengan sudut pandang orang lain. Meskipun Exposition atau Argumentative text ini bersifat subjektif, tapi sudut pandang atau pendapat seorang penulis tersebut diperoleh melalui telaah atau analisis terhadap bukti dan fakta di lapangan. Kemudian Exposition Text dibagi menjadi 2, yaitu Hortatory Exposition Text, dan Analytical Exposition Text. Berikut sekilas penjelasan terkait Hortatory Exposition Text, dan Analytical Exposition Text.

     

    2.   Jenis-Jenis Exposition Text

    a.   Hortatory Exposition Text

    1)  Pengertian Hortatory Exposition Text

    Hortatory exposition ialah teks yang isinya merupakan pendapat penulis yang menjelaskan sebuah isu secara komprehensif dengan tujuan memengaruhi atau membujuk pembaca atau pendengar bahwa sesuatu yang jadi fokus pembicaraan seharusnya atau tidak seharusnya terjadi, sehingga pembaca terpengaruh untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu tersebut.

    Hortatory exposition ditulis dalam bahasa Inggris dengan lisan atau bahasa yang persuasif. Sebenarnya jenis teks ini mirip seperti analytical exposition, tetapi kedua teks ini punya tujuan yang berbeda. Kalau analytical exposition bertujuan untuk membuat pembaca atau pendengar sadar akan suatu hal, hortatory exposition dibuat dengan tujuan memaksa pembaca atau pendengar untuk setuju akan apa yang disampaikan.

     

    2)  Struktur Umum Hortatory Exposition Text

    Struktur umum (generic structure) Hortatory exposition text yaitu sebagai berikut.

    a)  Thesis

    Penjabaran mengenai pengenalan ide pokok penulis tentang suatu peristiwa, kejadian atau isu yang diangkat atau dibahas. Dalam bagian ini, penulis menjabarkan sudut pandang atau posisinya terhadap topik tersebut.

    b)  Argument

    Dalam bagian ini, penulis akan menyampaikan beberapa argumentasi atau alasan yang tujuannya untuk meyakinkan pembaca supaya setuju dengan sudut pandang penulis.

    c)  Recommendation

    Dalam bagian ini, penulis menyampaikan rekomendasinya, saran, atau kesimpulan mengenai apa yang seharusnya terjadi atau dilakukan oleh pembaca.

     

    3)  Unsur-Unsur Kebahasaan Hortatory Exposition Text

    Unsur-unsur kebahasaan (language feature) Hortatory Exposition Text antara lain sebagai berikut.

    §  Menggunakan present tense;

    §  Menggunakan conjunction yang menghubungkan argumen-argumen penulis, seperti firstly, secondly, in addition, moreover, further, besides, dan lain-lain.

    §  Menggunakan evaluative words (kata-kata yang bersifat evaluatif (menilai/menelaah/mengevaluasi));

    §  Menggunakan compound dan complex sentence;

    §  Penggunaan Expression of Stance, yaitu ungkapan untuk menyatakan sudut pandang, pendirian, atau posisi penulis terhadap sebuah isu.

     

    4)  Contoh Hortatory Exposition Text

    Berikut ini contoh Analytical Exposition Text beserta dengan struktu umum teksnya.

    Text 1

    Hortatory Exposition Text

    Generic Structure

    Music is Fun for Learning English

     

    Learning English through music and songs can be very enjoyable. You can mix pleasure with learning when you listen to a song and exploit the song as a means to your English progress. Some underlying reason can be drawn to support the idea why we use songs in language learning.

    Thesis

    (pendahuluan)

    Firstly, “the song stuck in my head” Phenomenon (the echoing in our minds of the last song we heard after leaving a restaurant, shopping malls, etc) can be both enjoyable and sometimes unnerving. This phenomenon also seems to reinforce the idea that songs work on our short-and-long term memory.

    Secondly, songs in general also use simple conversational language, with a lot of repetition, which is just what many learners look for sample text. The fact that they are effective makes them many times more motivating than other text. Although usually simple, some songs can be quite complex syntactically, lexically and poetically, and can be analyzed in the same way as any other literary sample.

    Furthermore, song can be appropriated by listener for their own purpose. Most pop songs and probably many other types don’t have precise people, place or time reference.

    In addition, songs are relaxing. They provide variety and fun, and encourage harmony within oneself and within one group. Little wonder they are important tools in sustaining culture, religion, patriotism and yeas, even revolution.

    Last but not least, there are many learning activities we can do with songs such as studying grammar, practicing selective listening comprehension, translating songs, learning vocabulary, spelling and culture.

    Arguments

    (pendapat2)

    From the elaboration above, it can be suggested that learning through music and songs, learning English can be enjoyable and fun.

    Recommendation

    (saran)

     

    b.   Analytical Exposition Text

    1)  Pengertian Analytical Exposition Text

    Analytical exposition text berisi pemikiran penulis tentang hal-hal yang terjadi di sekitarnya, baik benda, kejadian, ataupun tempat. Teks ini termasuk dalam argumentative text karena menunjukkan suatu pendapat (argumen) terhadap sesuatu. Fungsi sosialnya adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang dihadirkan adalah topik yang penting untuk dibahas. Kamu perlu ingat, kalau analytical exposition text tidak “berusaha” untuk mengubah sudut pandang pembacanya.

     

    2)  Struktur Umum Analytical Exposition Text

    Struktur umum (generic structure) Analytical Exposition Text  yaitu sebagai berikut.

    a)  Thesis

    Pada bagian thesis ini, penulis harus memberitahu pembaca tentang topik utama yang akan ditulisnya. Thesis selalu bisa kamu temukan di paragraf pertama teks. Di bagian ini, pembaca juga bisa melihat mengapa penulis memberikan pendapat terhadap hal yang menjadi topiknya.

    b)  Arguments

    Di paragraf selanjutnya, kamu bisa menemukan bagian arguments. Penulis akan menuliskan pendapat untuk mendukung topik utama yang telah disampaikan sebelumnya. Biasanya dalam analytical exposition terdapat lebih dari dua argumen. Semakin banyak argumen yang ditampilkan, pembaca akan semakin percaya bahwa topik yang dibahas adalah topik yang penting atau membutuhkan perhatian.

    c)  Reiteration/Conclusion

    Bagian ini selalu terletak di akhir teks dan menjadi paragraf penutup tulisan. Reiteration berisi penegasan kembali posisi dan pendapat penulis terhadap topik utama.

     

    3)  Unsur-Unsur Kebahasaan Analytical Exposition Text

    Kaidah-kaidah kebahasaan (language feature)  Analytical Exposition Text adalah sebaagai berikut.

    §  Penulisan analytical exposition text menggunakan simple present tense;

    §  Menggunakan kata-kata yang mengekspresikan pikiran atau perasaan penulis, contohnya: experience, feel, know, realize, sense, think, dan lain-lain;

    §  Menggunakan internal conjunction yaitu kata penghubung yang menghubungkan argumen di antara dua klausa. Internal conjunctions dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

    1)   Addition (penambahan). Contohnya besides, in addition, further. (selain itu)

    2)   Comparisons (perbandingan), seperti but, vice versa, meanwhile, on the other hand. (tetapi, sementara itu, namun)

    3)   Time (waktu), misalnya kata second, then, then, next. (kemudian, selanjutnya)

    4)   Cause-effect (akibat). Contoh katanya antara lain consequence, as a result, so, the result.

    §  Menggunakan causal conjunctions (reason–why) atau sebab-akibat. Misalnya kata as a result, because, by, consequently, despite, due to, for that reason, dll. (oleh karena itu, akibatnya).

     

    4)  Contoh Analytical Exposition Text

    Berikut ini contoh Analytical Exposition Text beserta dengan struktu umum teksnya.

    Text 1

    Analytical Exposition Text

    Generic Structure

    IS SMOKING GOOD FOR US?

     

    Before we are going to smoke, it is better to look at the fact. About 50 thousands people die every year in Britain as direct result of smoking. This is seven times as many as die in road accidents. Nearly a quarter of smokers die because of diseases caused by smoking.

    Thesis

    (pendahuluan)

    Ninety percent of lung cancers are caused by smoking. If we smoke five cigarettes a day, we are six times more likely to die of lung cancer than a non smoker. If we smoke twenty cigarettes a day, the risk is nineteen greater. Ninety five percent of people who suffer of bronchitis are people who are smoking. Smokers are two and half times more likely to die of heart disease than non smokers.

    Additionally, children of smoker are more likely to develop bronchitis and pneumonia. In one hour in smoky room, non smoker breathes as much as substance causing cancer as if he had smoked fifteen cigarettes.

    Arguments

    (Pendapat2)

    Smoking is really good for tobacco companies because they do make much money from smoking habit. Smoking however is not good for everybody else.

    Conclusion

    (Kesimpulan)

     

    Text 2

    Hortatory Exposition Text

    Generic Structure

    CORRUPTION AND INDONESIAN CULTURE

     

    Corruption has happened for many years and today it becomes a bad culture in Indonesia for some reasons. Most adult Indonesia or foreigners have known and admitted that corruptions happen in many places. The daily newspapers, news program on TV and radio have reported corruptions are done everywhere, almost in all department or public services of this country. Corruptions happen in health, education department, and banks. When we manage to get some documents in public service offices, we usually need much money to pay. Manipulations happen everywhere.

    Thesis (pendahuluan)

    The actions to eliminate corruption are weak. The ever stronger culture seems not to come to an end when the responsible institutions who have to reinforce the justice today commit corruption. This is the worst. Corruption happened in police department, court where judges, public prosecutors, lawyers make deals to do corruption. All of us also heard in the end of 2004 Probosutedjo reported that he had bribe the Supreme Court, or called Mahkamah Agung which becomes the highest level where the justice can be obtained. Perhaps you have to try to come to the local courts and see what happen there. You will see practices of bribery and other kinds of corruption. Therefore, we can say that corruptions become our culture. Do you like it?

    The citizens have no goodwill to fight against the corruption. They create the situations in which people have opportunities to do corruptions. The citizens like to break the rules because they are not disciplined. For example, in the street when they drive a car or ride motorcycle, they do not have driving license or necessary documents. Then, they are caught by local policeman. To avoid more difficulties, they like to bribe the officers. The officer lets them go then. In other words, the citizens and officers are the same, doing corruption together. If only the people were critical, disciplined, and obey the rules, and willing to report any wrong behaviors, this country will not be number one corrupting country in the world.

    Arguments (pendapat2)

    Based on the reasons, we can conclude that corruption is becoming a bad culture in Indonesia. Corruptions happen in every department and every sector of public services. The actions to eliminate corruption are weak, while in other hand the officers love to be bribed. The citizens also have no goodwill to end the circle of corruption. It’s seems that all of that because of the corruption has become Indonesian culture.

    Conclusion (kesimpulan)

     

    See also:

    1.   Part of Speech

    2.   Conjunction

    3.   Kinds of Text

     

    Demikian tadi sekilas penjelasan Materi Bahasa Inggris Kelas XI Semester 1 terkait Analytical Exposition Text (Teks Eksposisi Analitis). Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan baru bagi kita dalam mempelajari bahasa Inggris. Terima kasih...

    Post a Comment

    "Terima kasih Anda telah mengunjungi blog kami. Kami berharap Anda dapat memberikan saran, kritik, ataupun dukungan yang positif dan membagun agar kami dapat melakukan perbaikan pada artikel blog kami."

    Previous Post Next Post