Recount Text dalam Bahasa Inggris: Pengertian, Fungsi, Struktur Umum, Unsur Kebahasaan, & Contohnya |
Hi, sobat!
Apa yang tahukah kamu apa itu recount text? Pasti yang terbayang dalam pikiran kalian adalah sebuah cerita tentang suatu pengalaman, bukan? Ya, recount text dalam bahasa Inggris merupakan sebuah teks yang menceritakan suatu pengalaman, kejadian atau peristiwa yang dialami oleh seseorang selama hidupnya. Berbeda dengan narrative text, recount text ini umumnya tidak berpusat pada adanya konflik yang ada dalam cerita. Recount Text hanya berupaya menceritakan rangkaian peristiwa atau kejadian yang dirasakan atau alami oleh seseorang atau penulis saja.
Tidak hanya tentang pengalaman pribadi seseorang selama hidupnya, recount text juga dapat menceritakan biografi seorang, cerita sejarah, cerita imajinasi, ataupun peristiwa lainnya. Oleh karena itu, recount text ini tidak hanya bertujuan menceritakan peristiwa yang terjadi pada masa lalu melainkan juga dapat memberikan inspirasi bagi pembaca terkait riwayat hidup seseorang ataupun cerita sejarah perjuangan dan sebagainya.
Pada kesempatan kali ini, kami akan menyajikan recount text dalam bahasa Inggris: pengertian, fungsi, struktur, unsur kebahasaan, & contohnya. Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Recount Text dalam Bahasa Inggris: Pengertian, Fungsi, Struktur Umum, Unsur Kebahasaan, & Contohnya
Definition of Recount Text (Pengertian Recount Text)
Kata “recount” berasal dari bahasa Inggris yaitu verb “to recount” yang berarti to tell a story (menceritakan sebuah cerita). Jadi, recount text merupakan salah satu jenis text dalam bahasa Inggris yang menceritakan tentang suatu cerita, tindakan, atau kegiatan atau bagaimana suatu peristiwa itu terjadi.
Recount text ini pada umumnya berpusat pada pengalaman pribadi seseorang atau personal experience yaitu peristiwa yang telah dialami oleh seseorang individu di masa lalu. Kemudian, recount text biasanya berfokus menceritakan rangkaian alur atau peristiwa yang dialami oleh penulis; sementara itu, recount text cenderung tidak mempunyai konflik yang signifikan, tetapi hanya mendeskripsikan runtutan atau rangkaian cerita yang terjadi.
Selain itu, recount text dapat memuat detail peristiwa yang dialami oleh seseorang. Contohnya, recount text biography yang menceritakan riwayat hidup seseorang dari ia dilahirkan hingga ia meninggal. Kemudian, biographical recount text ini mengulas riwayat pendidikan, prestasi, pekerjaan, hubungan relasi kerja, dan sebagainya dengan tujuan untuk memberikan wawasan sekaligus menginspirasi pembaca.
Social Function of Recount Text (Fungsi Sosial Recount Text)
Social function of recount text atau fungsi sosial dari recount text antara lain sebagai berikut:
- to tell about the past events (menceritakan peristiwa masa lalu);
- to inspire, encourage, or motivate the readers to imitate or even internalise moral values, good deeds, or achievement of the public figure, such as scientist, hero, politicians, etc (memberikan inspirasi, mendorong, dan memotivasi pembaca untuk meniru atau bahkan menginternalisasikan nilai-nilai moral, tindakan, karakter atau kepribadian baik, dan prestasi dari seorang tokoh terkemuka, seperti ilmuan, pahlawan, politikus, dan lain-lain), atau;
- to retell and remind about the historical events (menceritakan kembali atau mengingatkan pembaca terhadap peristiwa bersejarah).
Generic Structure of Recount Text (Struktur Umum Recount Text)
Generic structure atau struktur umum dalam recount text adalah:
a. Orientation
Orientation disebut juga dengan bagian pembuka pada recount text. Orientation merupakan bagian recount teks yang mengenalkan latar belakang cerita, yaitu memuat informasi tentang siapa (tokoh), dimana (tempat), kapan (waktu) kejadian atau peristiwa yang dialami itu terjadi.
Selain itu, bagian orientation ini seringkali berada pada paragraf awal dalam cerita recount text yang menggambarkan sekilas isi cerita dan membuka cerita recount text.
b. Series of Events or Elaboration
Series of Events atau disebut juga dengan rangkaian cerita pada recount text. Series of events merupakan bagian recount text yang menyajikan rangkaian cerita atau peristiwa (alur) yang dialami oleh seseorang atau penulis. Series of event pada recount text ini diceritakan sesuai dengan urutan atau secara kronologis.
Sementara itu, series of event pada recount text ini dapat juga disebut “elaboration” karena menjelaskan rangkaian peristiwa atau kejadian yang terjad pada cerita secara rinci. Bagian ini biasanya terletak pada paragaraf ke-2 dan seterusnya; kecuali, paragraph terakhir.
c. Re-orientation
Re-orientation disebut juga dengan bagian penutup pada recount text. Re-orientation merupakan bagian recount text yang menjelaskan akhir cerita atau menyimpulkan cerita. Apabila recount text berkaitan dengan cerita pengalaman pribadi, maka bagian ini berisikan opini penulis yaitu pesan dan kesan penulis terkait peristiwa yang dialaminya.
Sementara itu, apabila recount text ini berupa biography (biografi) atau histoical events (peristiwa sejarah), maka bagian re-orientation ini berupa kesimpulan akhir dari cerita. Oleh karena itu, bagian re-orientation pada recount text ini terletak pada paragaraf terakhir.
Language Feature of Recount Text (Unsur Kebahasaan Recount Text)
Adapun language feature of recount text atau unsur kebahasaan dalam recount text antara lain sebagai berikut.
Past Tense
Past Tense adalah bentuk pola waktu yang berfungsi untuk menyatakan kejadian yang terjadi di masa lampau. Past tense in narrative text dapat meliputi:
1) Simple Past Tense
Simplae past Tense adalah bentuk pola waktu yang berfungsi untuk menyatakan: 1) kebiasaan di masa lampau atau kebenaran umum di masa lampau; 2) suatu kejadian yang terjadi di masa lampau. Simple past tense ditandai dengan penggunaan be “was” dan “were, simple past verb “Verb-2”, dan auxiliary verb “did”.
2) Past Continuous Tense
Past Continuous Tense adalah bentuk pola waktu yang berfungsi untuk menyatakan: 1) suatu peristiwa yang sedang berlangsung di masa lampau; 2) kejadian yang berangsur-angsur berubah dimasa lampau. Past Continuous ditandai dengan penggunaan be “was” dan “were” yang diikuti dengan continuous verb “Verb-ing”.
3) Past Perfect Tense
Past Perfect Tense merupakan bentuk pola waktu yang berfungsi untuk menyatakan suatu kegiatan yang telah (selesai) terjadi ketika kegiatan lain terjadi waktu lampau. Past perfect tense ditandai dengan penggunaan auxiliary verb “had” diikuti dengan: 1) be “been” atau 2) Past participle verb “Verb-3”.
4) Past Perfect Continuous Tense
Past Perfect Continuous Tense merupakan bentuk pola waktu yang berfungsi untuk menyatakan: 1) aktivitas atau kejadian yang terjadi pada waktu lampau dengan penekanan pada durasi waktunya; 2) kejadian yang masih berlangsung di masa lampau; 3) kejadian yang sudah selesai di masa lampau, tapi efeknya masih dapat dirasakan pada saat itu. Past perfect continuous tense ditandai deengan penggunaan auxiliary verb “had” diikuti dengan “been” dan continuous verb “Verb-ing”.
Past Auxiliary Verb (Modal)
Past auxiliary verb atau past modal yang seringkali digunakan dalam narrative text antara lain could, would, had to, might, should, dan lain-lain.
Conjunction (Time Connectives)
Conjunction, disebut juga sebagai konjungsi atau kata hubung, merupakan kata yang berfungsi untuk menghubungkan dua kata, frasa (phrase), klausa (clause), atau paragraf (paragraph). Kemudian, conjunction juga dapat menghubungkan thoughts (pemikiran), actions (tindakan), and ideas (ide), sebagimana nouns (kata benda), clauses (klausa), and other parts of speech (part of speech lainnya). Contohnya, and, because, if, when, but, for, so, then, before, then, after that, while, therefore, furthermore, dan sebagainya.
Action Verb
Verb (Kata Kerja) merupakan kata digunakan untuk menunjukkan tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh subjek, menunjukkan peristiwa, atau keadaan. Sedangkan action verb merupakan kata kerja yang menunjukkan adanya tindakan, aksi, atau tindakan yang dilakukan oleh pada tokoh. Contohnya, climbed, hit, broke, ran, fight, pushed, dan sebagainya.
Adverb and Adverbial Phrase
Adverb, disebut juga sebagai adverbial atau kata keterangan, merupakan bagian part of speech yang berfungsi untuk menerangkan verb (kata kerja), adjective (kata sifat), maupun adverb (kata keterangan) lainnya. Adverb memberikan penjelasan terkait: waktu, tempat, cara, derajat keseringan, dan lain-lain. Contohnya, always, really, often, just, never, ever, slowly, regularly, dan sebagainya. Sedangkan, adverbial phrase merupakan kumpulan kata yang terdiri dari dua kata atau lebih yang berfungsi sebagai keterangan. Contohnya, so hard, very slowly, in the mountain, happily ever after, last September, Pari Island, on the second day, in 1987, dan sebagainya.
Adjective and Adjective Phrase
Adjective, disebut juga sebagai adjektiva atau kata sifat, merupakan kata yang berfungsi untuk menerangkan atau mensifati suatu benda, tempat, atau seseorang (noun) atau pronoun (kata ganti), seperti dalam hal fisik, kualitas, kuantitas, dan lain-lain. Pada dasarnya, Adjective (Kata Sifat) dapat dikategorikan menjadi 8 jenis yang dikenal dalam kata “OSAShCOMP”, yaitu Opinion (Pendapat), Size (Ukuran), Age (Masa Atau Umur), Shape (Bentuk), Color (Warna), Origin (Asal Tempat), Material (Bahan), dan Purpose (Tujuan). Contohnya, beautiful, big, small, bright, new, dan sebagainya. Sedangkan, adjective phrase merupakan kumpulkan kata yang terdiri dari dua kata atau lebih yang berfungsi mensifati atau menerangkan kata benda yang berada sesudahnya. Contoh, a fresh big red apple, long black hair, old beautiful castle, dan sebagainya.
*Catatan:
Ciri-ciri kebahasaan antara recount text dan narrative text sama. Hal ini dikarenakan keduanya menceritakan tata urutan atau rangkaian peristiwa di masa lalu maka menggunakan pola waktu “Past Tense”. Selain itu, baik narrative text ataupun recount text juga memiliki unsur-unsur lainnya yang sama, seperti penggunaan conjunction (kata hubung), adverb (kata keterangan), dan sebagainya.Namun, kedua text tersebut memiliki perbedaan yaitu recount text hanya berfokus menceritakan rangkaian peristiwa yang dialami oleh seseorang atau penulis, dengan mengesampingkan konflik yang terjadi dalam cerita. Sedangkan narrative text memiliki konflik cerita yang menjadi bagian dari teks; yang mana menjadi focus dan perhatian utama penulis untuk menarik perhatian para pembaca.
Kinds of Recount Text (Macam-Macam Recount Text)
Recount text berdasarkan isi ceritanya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut.
a. Personal Recount Text
Personal recount text adalah salah satu jenis recount text yang menceritakan peristiwa atau kejadian yang dialami secara pribadi oleh seseorang atau penulis. Pada umumnya, personal recount text ini berkaitan dengan pengalaman sehari-hari (daily experience), pengalaman liburan (holiday experience), pengalaman di sekolah, (school experience) dan bahkan pengalaman tak terlupakan (unforgettable experience).
Contohnya, personal recount text adalah my holiday in Hawaii, my terrible day at school, winning the robotic contest, dan sebagainya.
b. Imaginative Recount Text
Imaginative recount text adalah salah satu jenis recount text yang menceritakan imajinasi seseorang atau penulis tentang peristiwa atau kejadian yang sebenarnya hanya fiktif atau khayalan; serta tidak pernah mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya, imaginative recount text adalah spiderman, my trip to the sky, my experience sailing in the ocean, my dream riding on a shark, dan sebagainya.
c. Factual Recount Text
Factual recount text adalah salah satu jenis recount text yang meceritakan peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan fakta-fakta social yaitu suatu hal yang benar-benar terjadi di masa lampau. Berbeda dengan imaginative recount text, factual recount text ini memuat fakta-fakta yang mendukung informasi yang dideskripsikan dalam cerita tersebut. Misalnya, informasi terkait tempat, waktu, atau kejadian penting. Selain itu, biography (biografi) dari tokoh publik dapat dikategorikan ke dalam factual recount text.
Contohnya, factual recount text adalah the story of titanic accident, the biography of Albert Einstein, dan sebagainya.
d. Historical Recount Text
Historical recount text adalah salah satu jenis recount text yang menceritakan peritiwa atau kejadian yang berkenaan dengan sejarah yang terjadi di masa lalu. Cerita sejarah ini dapat berfokus pada peristiwa bersejarah, tempat bersejarah maupun benda bersejarah.
Contohnya, historical recount text adalah Borobudur Temple, Bandung sea fire, the fight of Ambarawa, dan sebagainya.
Example of Recount Text (Contoh Recount Text)
Berikut ini beberapa contoh jenis recount text yang dapat kami sajikan.
a. Personal Recount Text
My First Trip to Pari Island
Last September, I went to Pari Island for a holiday. I went there with Sarah, Andi, Eveline, and Yoko. That was my first time to travel there.
Our boat departed from Muara Angke port to the island at 8.00 AM. We arrived at Pari Island around 10.00 Am. After that, we went to our guest house that we had booked before. Fortunately, our guest house was located near to the port, so we did not have to walk so far. The first thing that we did after that was rent bicycle. It only cost IDR 20.000 per day. Then we did cycling for a while and had lunch before we decided to do snorkelling.
When we went snorkelling, the fisherman who became our guide brought us to the beach far enough from our guest house. We did snorkelling there. The water was very clear. We could see groups of tiny fishes and beautiful coral under the sea. After we did snorkelling for approximately three hours, we returned to our guest house. We ended up the first day by getting dinner and took some walks around.
On the second day, we woke up so early to watch sunrise. We did not need to go far to watch the sunrise because our guest house was so near to the beach and we could watch the sunrise there. Sunrise on the beach, what a beautiful view!
After we spent long enough time to watch the sunrise, we decided to get breakfast. There was a festival at that time. We went to the festival and had breakfast there. We ate some delicious sea foods. We felt time went so fast that day. We needed to return to our guest house because our boat that would bring us home would depart at 10.00 AM.
In summary, my first trip to Pari Island was so enjoyable. I would like to visit this place again together with my family in another chance.
b. Imaginative Recount Text
Being Siperman
I dreamed of being a superhero when I was a teenager. I imagined myself as Spiderman.
One day, when I was fishing at the river I was bitten by a spider and luckily I was not dying. At first I felt cold for 24 hours and I was alone in my room. Nobody knew about it. I didn’t tell my family because I was afraid they would be angry with me. After that, something had happened in my body and I still did not recognize it. I lived as I did usually, went to school, went home, ate, did some activities and so on.
I realized at the first time that I had a superpower was when I was in an accident. I rode a motorcycle and suddenly a bus crashed into me. I bounced out of the road and my motorcycle was totally broken. But in that case, I did not feel any pain. There was no blood out of my body. I was angry at that time because the bus did not stop and escaped. I ran after it and I didn’t know why I could run so fast and jump so high.
I jumped to the back of the bus and climbed it like a spider. I went to the front, stopped the bus and took the driver out of the bus door. I knew that I was no longer a normal human being. I did nothing more to the bus driver. I went back home and decided what to do after that.
I did nothing like Spiderman in the movie that helped people to catch the criminals. I was an opportunist super hero. I was afraid of killing people so that I hid my power from anybody else. I used my power only when I or my family and friends got into danger.
c. Factual Recount Text
Biography of Walt Disney
Walt Disney was born with the name Walter Elias Disney on December 5th, 1901 at Chicagos Hermosa Community Area. His father was Elias Charles Disney and his mother was Flora Call Disney. Walt Disney was Irish-Canadian descendant from his father and German-English descendant from his mother.
Walt Disney is well known as co-founder of The Walt Disney Company and as cultural icon that hardly matched by others. He was the animator who created Mickey Mouse and many others Disney famous characters. He was also successful film producer, voice actor, and entrepreneur. His voice acting works were including the original voice of Mickey Mouse. Disneyland and Disney resort were started from his innovation.
Walt Disney was very influential person in entertainment industry, especially Hollywood animation industry. His works in American animation and entertainment industry brought him 59 nominations in Academy Awards that he won 22 of them and 4 honorary Academy Awards. He also won 7 Emmy Awards and much more awards.
Walt Disney died on December 15, 1966 in Burbank, California after long fight with lung cancer, leaving myriad legacy. Many of his legacies are still remembered and enjoyed by people, including hundreds of animated films, theme parks, animation studio, and the company. Cal Arts (California Institute of the Arts) is also the legacy of Walt Disney.
d. Historical Recount Text
The Youth Pledge
The Youth Pledge on 28 October 1928 was a declaration made by young Indonesian nationalists. This declaration was proclaimed in the Second Youth Congress. There are three points covered in the declaration, which are one motherland, one nation and one language.
The first Indonesia Youth Congress was held in 1926. It was held in Batavia, which was the capital of the Dutch East Indies. In the first congress, there were no formal decisions made but it promoted the idea of a united country.
The second congress was held in October 1928. This congress was held at three locations. The first session was held to inspire the feeling of unity. The second session discussed about education and the third or the final session participants heard for the first time Indonesia national anthem created by Wage Rudolf Supratman. The third session closed with a youth pledge reading.
At that time, the Youth Pledge was used for boosting the Indonesia army’s spirit. With the unity of the young nationalists, the Indonesian independence fighters got more motivation to fight against the colonialists.
Up to today, the date when the youth pledge was made is still remembered and celebrated. Many historians said that the Youth Pledge and the youth congress are one of the most important moments for Indonesia.
Demikian, artikel terkait recount text dalam bahasa Inggris: pengertian, fungsi, struktur, unsur kebahasaan, & contohnya. Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan bahan belajar. Terima kasih. 😊
Post a Comment
"Terima kasih Anda telah mengunjungi blog kami. Kami berharap Anda dapat memberikan saran, kritik, ataupun dukungan yang positif dan membagun agar kami dapat melakukan perbaikan pada artikel blog kami."